Sabtu, 17 November 2012

Cerita Pemecatan Dirut Merpati, Mantan Pilot Etihad Bergaji US$ 18.000

 
Jakarta - Sardjono Jhony Tjitrokusumo kini sudah lagi tidak menjabat sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati). Jhony, begitu Ia kerap disapa mengaku akan kembali menerbangkan pesawat yang memang merupakan pekerjaan yang dicintainya.

Sebenarnya bagaimana cerita Jhony yang tengah berkembang bersama Etihad Airways memilih menjadi Dirut Merpati?

Jhony menuturkan beberapa kisahnya ketika diangkat menjadi Direktur Utama hingga pemecatannya kepada detikFinance, Senin (14/5/2012).

"Awalnya memang karir saya di Merpati. Ketika Merpati banyak mendapat masalah, ternyata Menteri BUMN ketika itu Mustafa Abubakar meminta kepada saya untuk memimpin Merpati menjadi Direktur Utama," ungkap Jhony.

Lantas Jhony yang mengaku akan besarnya cinta terhadap maskapai asli Indonesia itu mengiyakan ajakan Mustafa. Jhony menyatakan siap untuk memimpin Merpati.

"Saya pernah mengatakan, saya tidak akan pernah berhenti menjadi pilot karena saya mencintai pekerjaan saya. Ternyata Merpati membutuhkan saya, akhirnya dengan apapun alasannya saya terima untuk mengabdi dan bisa membawa Merpati tetap terbang," jelas Jhony.

Menteri BUMN ketika itu Mustafa Abubakar pada 27 Mei 2010 melantik Jhony sebagai Direktur Utama menggantikan (alm) Bambang Bhakti yang ditempatkan sebagai Direktur Utama PT Indonesia Ferry kala itu.

Jhony merupakan seorang Captain yang mengawali karier di Merpati tahun 1991, tapi keluar 13 tahun kemudian. Setelah enam tahun berkarier di Etihad Airways, dia hinggap lagi ke rumah lamanya dan sekarang menjadi orang nomor satu di maskapai plat merah tersebut, yang saat itu banyak diterjang masalah.

"Saya digaji Rp 30 juta per bulan di Merpati," ungkap Jhony.

Jika alasannya ke Merpati memang mengenai gaji, Jhony menampiknya. "Tak mungkin jika saya mengharapkan gaji. Tahu tidak berapa besar gaji saya di Etihad? Jauh dibandingkan Merpati," ungkapnya.

Berdasarkan data dan sumber, ternyata gaji yang didapatkan Jhony di Etihad mencapai US$ 9.000. Tetapi gajinya (take home pay) di mana termasuk tunjangan rumah, uang pendidikan anak dan jam terbang mencapai US$ 18.000 per bulannya. Jhony tidak menampik besaran gaji tersebut.

"Hehe, browsing saja di Etihad web. Nanti justru saya dibilang mengarang lagi," katanya.

Atas alasan kecintaannya terhadap Merpati, Jhony mengungkapkan dirinya berusaha dan bersusah payah membawa Merpati untuk bisa menjelajahi seluruh Indonesia dengan maksimal. Namun alhasil, dirinya justru dipecat dengan alasan yang membuat dirinya bingung.

"Jumat 11 Mei 2012 saya mendapatkan surat resmi dari Kementerian BUMN yang ternyata saya akan digantikan. Saya disuruh datang ke Kementerian BUMN, Senin ini tetapi saya tidak datang. Hal ini membuat saya cukup bingung," terang Jhony.

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan dari berbagai sumber detikFinance di kalangan Merpati, ternyata Jhony sempat ditegur oleh pihak Kementerian BUMN dalam hal ini Deputi bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin.

"Tanggal 7 Mei 2012 Pak Jhony diberikan waktu selama 2 minggu untuk memberikan hak jawab atas teguran yang disampaikan oleh pihak Kementerian BUMN dalam hal Ini bapak Sumaryanto. Perihal kerugian PT Merpati Nusantara Airlines dan perjalanan Pak Jhony ke London," terang sumber tersebut.

Sumber tersebut juga mengatakan, Jhony pada akhirnya siap untuk menjelaskan apa adanya terkait kerugian Merpati dan perjalanan ke London tersebut.

"Hak jawabnya sudah disiapkan, kerugian semata-mata dijelaskan akibat operasional namun kerugian Merpati jauh lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya. Tentang perjalanan ke London Jhony mengungkapkan adanya undangan dan bersamaan dengan Dirut Jasindo dan Dirut PPA," terang sumber tersebut.

Jhony sendiri tak menampik ketika dikonfirmasi hal tersebut. "Saya tidak tahu apa-apa, poinnya saya dipecat. Sudah. Saya nggak tahu teknisnya soal hak jawab. Karena saya hanya disuruh membuat dalam waktu 14 hari tapi tiba-tiba sudah dipecat Jumat 11 Mei 2012 kemarin ya sudah," terang Jhony.

Lebih jauh Jhony tak mau membahas mengenai pemecatannya tersebut. Ia hanya mengatakan agar Rudy Setyopurnomo sang penggantinya dapat terus membawa dan memberikan kabar baik bagi industri penerbangan khusus BUMN. Jhony sendiri ke depan akan kembali terbang menjadi pilot di sebuah maskapai.

"Tergantung nantinya maskapai apa lokal atau asing yang jelas saya siap-siap mencari pekerjaan lagi," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar