Kamis, 18 Oktober 2012

Kenapa Rusia Duluan Bocorkan isi Rekaman Kotak Hitam Sukhoi?

kenapa-rusia-duluan-bocorkan-isi-rekaman-kotak-hit
Kecelakaan Pesawat Sukhoi superJet 100 masih menyisakan tugas berat buat KNKT. Sebenarnya ada dua hal yang paling penting untuk segera diketahui oleh publik, yaitu data akurat penumpang yang jadi korban dan isi kotak hitam pesawat.

Setelah Tim SAR melakukan evakuasi selama 10 hari, sebanyak 45 jenazah sudah terevakuasi dan teridentifikasi. Jumlah 45 jenazah yang teridentifikasi tersebut terdiri dari 31 pria dan 14 perempuan. Dilihat berdasarkan kewarganegaraannya terdiri dari 35 WNI dan 10 WNA. Sedangkan kotak hitam atau black box Sukhoi Superjet 100 akhirnya ditemukan pada hari Selasa 15 Mei 2012 pagi di punggung Gunung Salak, Jawa Barat.


Kotak hitam itu sangat penting untuk mengetahui kronologi atau sebab-sebab jatuhnya pesawat Sukhoi. Menteri Perhubungan EE Mangindaan juga menegaskan kalau Black Box milik pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh akan sepenuhnya dikendalikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).


Tapi anehnya, sebagian rekaman kotak hitam pesawat Sukhoi bisa bocor ke media di Rusia. Surat Kabar Moskovsky Komsomolets, seperti dikutip Telegraph, Kamis (6/6) mengatakan pilot sudah diingatkan ada beberapa titik yang tidak boleh dilewati. “Kapten kita tidak bisa pergi ke sana, ada gunung,” demikian bunyi rekaman yang bocor seperti dikutip media tersebut. Suara yang diduga dari kru lain itu terdengar dengan intonasi berteriak Namun peringatan itu tidak diperdulikan Alexander Yablontzev yang menjadi pilot. Bahkan disebutkan pula sebelum akhirnya jatuh, pesawat itu dua kali nyaris menabrak tebing. Dugaan itu diambil dari rekonstruksi kecelakaan yang dilakukan sejumlah ahli penerbangan Rusia.


Namun sejumlah pihak mengingatkan, keputusan untuk menyalahkan pilot akan menjadi opsi paling nyaman bagi Rusia. Hal itu untuk mengamankan pasar Sukhoi. Alexander Yablontzev sendiri dikenal sebagai pilot yang sangat berpengalaman.


Tapi benarkah berita tersebut? Soalnya media Indonesia belum memberitakan, mengapa media Rusia telah memberitakannya terlebih dahulu. Kalau berita tersebut memang benar, berti Rusia mencuri informasi dari Indonesia, atau berita tersebut hanya Rekayasa Rusia agar bisnis pesawatnya tidak buruk di mata dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar