Trus
sampe pesawat,sekedar info jupe naek ekonomi pagi ini, hemat2
hehhe,,cari tempat duduk, teryata buat koper full di atas aye, sebelah,
Masih bisa,, emm jupe ngomong sama pramugari dengan bhs yg SOPAN, maff
mbak bisa bantu saya naekin ke atas, takut jatoh, eh jawban si pramugari
bilang..knp ngak di chekin aja..kan berat..ararrarrrggrgrg sumpah atas
nama orang cinjantung neh pramugari minta di sikat
Tarikk nafassSss,,,dalem2,,si sombong jupe keluar bacot aja,,saya cuma ngomong gini kedia.. TAS MAHaL MbAK sayAng!! U know WHAT
Itu
kalo jaman dulu ketemu sama gw orang2 belagu kaya begini jangan
berharap!! Ilmu cimande gw kaga keluar,, gw sikat abesss bener!! Pgn Gw
spelet BH mulut tu pramugari! Tapi jupe mah kan hrs sabar! Emm.suka
binggun sama tugas dia sebagai pramugari,,kan hrs servis penumpang
Duduk
di bangku sambil ngedumel, sialan gw walupun ekonomi BAYAR kali!!! Kaga
numpang!! Muke lo kg bgs pagi! Di pajang di pesawat!
Trus
1 jam ngedumel,,terkadang orang beruntung dpt gw sekarang,setelah gw
uda byk berubah!! Kalo kaga masakkk aeerrrr bgtt..ciatttttttt
Knp hrs ada perbedaan servis di bisnis dan ekonomi!! Intinya PRAMUGARI hrs terseyum dan nolong
———
Menarik twit tersebut karena menyangkut masalah klasik dipesawat, yaitu bagasi penumpang!
Disini saya akan mencoba melihatnya pada posisi twit ini, artinya saya tidak mendapatkan cerita dari posisi si pramugari. Bukan siapa yang benar dan siapa yang salah yang akan saya tulis di artikel ini, namun saya mencoba menempatkan hal ini pada porsinya masing-masing.
Dari
beberapa cerita pramugari yang beberapa kali membawa seorang Jupe
terbang, Jupe terkenal ramah dan sopan kepada Pramugari. Kini dengan
emosinya sampai Jupe menumpahkannya di twitter tentu saja ada hal yang
mesti dilihat lebih dalam, lebih jelas, dan lebih jernih. Siapa tahu ada
yang terlewatkan oleh Jupe atau si Pramugari itu sendiri.
Masalah bermula ketika Jupe checkin
di Bandara Juanda jam 6 pagi. Dia membawa tas yang pada awalnya memang
sudah ingin ia masukkan dalam bagasi. Ketika tiba di checkin counter,
petugas checkin counter dengan SKSD mengatakan (seperti di twit): “jangan di checkin(maksudnya bagasi) sayang kopernya mahal”
Disinilah awal mula masalah itu terjadi. Petugas checkin counter mengeluarkan kalimat yang sebenarnya SALAH TOTAL! Artinya, tas yang mau ditaruh dibagasi (apalagi yang punya koper sudah merasa bahwa kopernya berat dan ingin ditaruh di bagasi)
tas tersebut tidak ada hubungannya dengan mahal atau murah. Petugas
tersebut hanya karena ingin basa-basi dan menawarkan sesuatu yang
sebenarnya salah, maka menimbulkan efek domino yang berkelanjutan.
Petugas
tersebut bisa saja menawarkan apakah tas seorang penumpang layak naik
ke kabin pesawat atau tidak dengan cara menaruh pada alat ukur yang ada.
Dalam hal ini saya tidak tahu seberapa besar kopernya Jupe. Untuk itu
petugas checkin counter layak mengukur dan menimbang sebuah tas penumpang. Berat tas yang boleh masuk kabin pesawat per orang adalah 7kg.
Jupe
mempunyai maksud yang baik karena dia sadar bahwa tasnya berat, maka
dia ingin menaruh tasnya di bagasi pesawat. Namun karena tawaran dari
petugas checkin counter yang sebenarnya salah, maka ia membawa tasnya
naik ke kabin pesawat. Saat itu bila Jupe menyadari bahwa tawaran yang
diberikan oleh petugas checkin salah, ia bisa bilang: “tas
saya beratnya lebih dari 7kg, mengapa anda menawarkan hal yang salah?
Bagaimana kalau pesawat overload dikarenakan bagasi tak terhitung yg
masuk kabin? Anda selaku petugas mengapa tidak care terhadap keselematan
pesawat?” Bila itu dilakukan, maka cerita akan menjadi lain.
Sampai
di dalam pesawat, pada waktu mau menaikkan kopernya yang memang sudah
disadarinya berat, maka Jupe minta tolong kepada pramugari yang ada
dengan bahasa yang sopan (versi twitter): “maaf mbak bisa bantu saya naikin ke atas takut jatuh“
Jupe
sudah menggunakan bahasa yang sopan dan sadar bahwa ia bukan menyuruh
melainkan minta tolong. Dan memang begitu adanya, karena memang bukan
tugasnya pramugari untuk mengangkatkan koper-koper penumpang, kecuali
hanya membantunya untuk hal tersebut.
Jawaban dari pramugari juga mengagetkan (versi twitter): “kenapa nggak dibagasi aja, kan berat?“
Disini kejadian selanjutnya tidak saya ketahui, apakah pramugari diam saja atau turut mengangkat koper bersama Jupe.
Seharusnya, bila penumpang minta tolong, pramugari harus menghampiri dan bersama penumpang tersebut mengangkat koper. Saya ulangi: Bersama penumpang tersebut!
Artinya berdua sama-sama menaikkan koper ke kabin. Sekali lagi bukan
tugas pramugari untuk angkat koper, kecuali penumpang Lansia, anak-anak,
dan ibu hamil, serta orang sakit.
Pramugari
bertugas mengatur letak bagasi sehingga semua bagasi tertata,
menunjukkan tempat kosong bagasi sehingga penumpang bisa meletakkannya. Sekali lagi ia tidak wajib bertugas mengangkatkan koper penumpang.
Dalam
kasus Jupe, bila pramugari diam saja, maka pramugari tersebut sudah
tentu salah. Ia harus menghampiri, memegang koper memastikan beratnya
dan bersama-sama dengan Jupe mengangkatnya. Pramugari akan mengatakan, “mari kita angkat sama-sama ya mbak.”
Bila ternyata koper tidak terangkat karena beratnya melebihi 7kg, maka koper tersebut harus masuk bagasi dan diturunkan saat itu juga dengan segera melaporkan kepada petugas darat yang masih ada. Bayangkan, Jupe dan Pramugari adalah sama-sama wanita. Bila Jupe tidak kuat mengangkat kopernya sendiri, bagaimana dengan Pramugari itu sendiri yang sama-sama wanita dan badannya tidak lebih besar dari Jupe.
Banyak penumpang yang melakukan ‘tindakan curang’
saat checkin, yaitu yang satu menunggu dengan koper yang besar, yang
satu checkin tanpa koper sehingga bila ditanya petugas checkin, “ada
bagasi?” Akan dijawab, “tidak ada”
Bila
penumpang atas kesadarannya sendiri membawa tas yang berat ke dalam
kabin pesawat, seharusnya itu merupakan tanggung jawab dirinya dan tidak
berharap untuk diangkatkan oleh pramugari. Bila dirinya saja tidak
kuat, bagaimana dengan pramugari? Dan apabila diketahui kopernya
ternyata melebihi dari 7kg jangan marah bila saat itu juga langsung
diturunkan untuk ditaruh di bagasi.
Dalam kasus ini, kita semua bisa sama-sama belajar tentang kesadaran keselamatan penerbangan.
1. Perusahaan
penerbangan sudah menyediakan fasilitas bagasi cuma-cuma sebanyak 20kg
per penumpang. Hal ini untuk kenyamanan penumpang itu sendiri didalam
pesawat.
2. Bagasi yang boleh masuk ke dalam kabin pesawat dengan ukuran maksimal tertentu dan berat maksimal hanya 7kg
3. Pramugari
tidak berkewajiban untuk mengangkatkan koper-koper penumpang, namun
pramugari akan membantu dan mengarahkan serta mengatur bagasi kabin
sehingga proses boarding lancar dan tidak mengalami keterlambatan
penerbangan. Pramugari akan mengutamakan bantuannya untuk lanjut usia,
anak-anak, ibu hamil, dan orang sakit.
4. Tiga hal utama dalam penerbangan adalah: Safety, Security, Service. Apapun yang dilakukan oleh pramugari dipesawat pertimbangan utamanya adalah Safety, baru Security, dan terakhir Service.
Kepada
Pramugari yang bertugas saat itu, bila seorang penumpang sudah minta
tolong untuk dibantu, entah itu koper yang berat, jangan diam saja atau
mengeluarkan kalimat: “kenapa nggak di bagasi saja, kan berat?”, namun hampiri dan pegang koper tersebut sambil bilang pada penumpangnya, “yuk kita angkat sama-sama bu/pak”.
Dan bila memang ternyata berat melebihi 7kg, dan ternyata penumpangnya
diam saja tidak mau bersama-sama mengangkat koper, maka minta penumpang
untuk menunggu sebentar dan segera melapor kepada petugas darat untuk
menyelesaikannya. Pada prinsipnya pramugari siap membantu untuk
menemukan solusi setiap permasalahan yang timbul di pesawat. Namun bila
anda sebagai pramugari diam saja, tidak menghampiri atau memegang
kopernya untuk memastikan beratnya, maka itu adalah hal yang salah dalam
tugas anda.
Untuk Jupe, bila menemukan petugas checkin counter yang menawarkan hal serupa padahal anda sudah mau menaruh koper di bagasi, maka bilang dengan tegas, “saya peduli dengan keselamatan penerbangan dan tidak akan membawa tas saya yang lebih dari 7kg ini ke kabin pesawat”
Baik Jupe
maupun Pramugari yang bersangkutan, terutama petugas checkin counter
Surabaya yang memberi saran kepada Jupe, mari kita semua sama-sama
berefleksi tentang kasus ini. Kita ingin penerbangan di Indonesia adalah
safe flight, kita tidak ingin pesawat tidak kuat lepas landas hanya
karena overload dari bagasi kabin yang memang tidak terdeteksi beratnya
berapa!
Beberapa kasus jatuhnya pesawat setelah lepas landas adalah karena overload bagasi yang tidak terdeteksi!
Beberapa kasus jatuhnya pesawat setelah lepas landas adalah karena overload bagasi yang tidak terdeteksi!
Have a safe flight!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar