Kamis, 01 November 2012

Julia Perrez, Koper, & Pramugari


13408638071439886646 Ini adalah TL dari twitter Julia Perrez yang sempat saya copy. Ditwit tgl 26 juni. Semua ada 10 time line, dibawah ini sudah saya jadikan satu
Pagi2 jam 6 uda dibandara surabaya.pas chekin..pegawai garuda,slamat pg mbak jupe dgn ramah..mau chekin koper kecil,si mbak bilang, jgn di Chekin mbak jupe sayang kopernya MAHAL,,wkakka si mbak tau aja,, neh koper mahal..ya uda ngak jd chek in,alhasil bawa tuh koper ke peswat
 
Trus sampe pesawat,sekedar info jupe naek ekonomi pagi ini, hemat2 hehhe,,cari tempat duduk, teryata buat koper full di atas aye, sebelah, Masih bisa,, emm jupe ngomong sama pramugari dengan bhs yg SOPAN, maff mbak bisa bantu saya naekin ke atas, takut jatoh, eh jawban si pramugari bilang..knp ngak di chekin aja..kan berat..ararrarrrggrgrg sumpah atas nama orang cinjantung neh pramugari minta di sikat

Tarikk nafassSss,,,dalem2,,si sombong jupe keluar bacot aja,,saya cuma ngomong gini kedia.. TAS MAHaL MbAK sayAng!! U know WHAT

Itu kalo jaman dulu ketemu sama gw orang2 belagu kaya begini jangan berharap!! Ilmu cimande gw kaga keluar,, gw sikat abesss bener!! Pgn Gw spelet BH mulut tu pramugari! Tapi jupe mah kan hrs sabar! Emm.suka binggun sama tugas dia sebagai pramugari,,kan hrs servis penumpang

Duduk di bangku sambil ngedumel, sialan gw walupun ekonomi BAYAR kali!!! Kaga numpang!! Muke lo kg bgs pagi! Di pajang di pesawat!

Trus 1 jam ngedumel,,terkadang orang beruntung dpt gw sekarang,setelah gw uda byk berubah!! Kalo kaga masakkk aeerrrr bgtt..ciatttttttt

Knp hrs ada perbedaan servis di bisnis dan ekonomi!! Intinya PRAMUGARI hrs terseyum dan nolong
———
Menarik twit tersebut karena menyangkut masalah klasik dipesawat, yaitu bagasi penumpang!

Disini saya akan mencoba melihatnya pada posisi twit ini, artinya saya tidak mendapatkan cerita dari posisi si pramugari. Bukan siapa yang benar dan siapa yang salah yang akan saya tulis di artikel ini, namun saya mencoba menempatkan hal ini pada porsinya masing-masing.
 
Dari beberapa cerita pramugari yang beberapa kali membawa seorang Jupe terbang, Jupe terkenal ramah dan sopan kepada Pramugari. Kini dengan emosinya sampai Jupe menumpahkannya di twitter tentu saja ada hal yang mesti dilihat lebih dalam, lebih jelas, dan lebih jernih. Siapa tahu ada yang terlewatkan oleh Jupe atau si Pramugari itu sendiri.

Masalah bermula ketika Jupe checkin di Bandara Juanda jam 6 pagi. Dia membawa tas yang pada awalnya memang sudah ingin ia masukkan dalam bagasi. Ketika tiba di checkin counter, petugas checkin counter dengan SKSD mengatakan (seperti di twit): “jangan di checkin(maksudnya bagasi) sayang kopernya mahal” 

Disinilah awal mula masalah itu terjadi. Petugas checkin counter mengeluarkan kalimat yang sebenarnya SALAH TOTAL! Artinya, tas yang mau ditaruh dibagasi (apalagi yang punya koper sudah merasa bahwa kopernya berat dan ingin ditaruh di bagasi) tas tersebut tidak ada hubungannya dengan mahal atau murah. Petugas tersebut hanya karena ingin basa-basi dan menawarkan sesuatu yang sebenarnya salah, maka menimbulkan efek domino yang berkelanjutan.

Petugas tersebut bisa saja menawarkan apakah tas seorang penumpang layak naik ke kabin pesawat atau tidak dengan cara menaruh pada alat ukur yang ada. Dalam hal ini saya tidak tahu seberapa besar kopernya Jupe. Untuk itu petugas checkin counter layak mengukur dan menimbang sebuah tas penumpang. Berat tas yang boleh masuk kabin pesawat per orang adalah 7kg.

Jupe mempunyai maksud yang baik karena dia sadar bahwa tasnya berat, maka dia ingin menaruh tasnya di bagasi pesawat. Namun karena tawaran dari petugas checkin counter yang sebenarnya salah, maka ia membawa tasnya naik ke kabin pesawat. Saat itu bila Jupe menyadari bahwa tawaran yang diberikan oleh petugas checkin salah, ia bisa bilang: “tas saya beratnya lebih dari 7kg, mengapa anda menawarkan hal yang salah? Bagaimana kalau pesawat overload dikarenakan bagasi tak terhitung yg masuk kabin? Anda selaku petugas mengapa tidak care terhadap keselematan pesawat?” Bila itu dilakukan, maka cerita akan menjadi lain.

Sampai di dalam pesawat, pada waktu mau menaikkan kopernya yang memang sudah disadarinya berat, maka Jupe minta tolong kepada pramugari yang ada dengan bahasa yang sopan (versi twitter): “maaf mbak bisa bantu saya naikin ke atas takut jatuh
Jupe sudah menggunakan bahasa yang sopan dan sadar bahwa ia bukan menyuruh melainkan minta tolong. Dan memang begitu adanya, karena memang bukan tugasnya pramugari untuk mengangkatkan koper-koper penumpang, kecuali hanya membantunya untuk hal tersebut.

Jawaban dari pramugari juga mengagetkan (versi twitter): “kenapa nggak dibagasi aja, kan berat?

Disini kejadian selanjutnya tidak saya ketahui, apakah pramugari diam saja atau turut mengangkat koper bersama Jupe.
 
Seharusnya, bila penumpang minta tolong, pramugari harus menghampiri dan bersama penumpang tersebut mengangkat koper. Saya ulangi: Bersama penumpang tersebut! Artinya berdua sama-sama menaikkan koper ke kabin. Sekali lagi bukan tugas pramugari untuk angkat koper, kecuali penumpang Lansia, anak-anak, dan ibu hamil, serta orang sakit.

Pramugari bertugas mengatur letak bagasi sehingga semua bagasi tertata, menunjukkan tempat kosong bagasi sehingga penumpang bisa meletakkannya. Sekali lagi ia tidak wajib bertugas mengangkatkan koper penumpang.

Dalam kasus Jupe, bila pramugari diam saja, maka pramugari tersebut sudah tentu salah. Ia harus menghampiri, memegang koper memastikan beratnya dan bersama-sama dengan Jupe mengangkatnya. Pramugari akan mengatakan, “mari kita angkat sama-sama ya mbak.”
 
Bila ternyata koper tidak terangkat karena beratnya melebihi 7kg, maka koper tersebut harus masuk bagasi dan diturunkan saat itu juga dengan segera melaporkan kepada petugas darat yang masih ada. Bayangkan, Jupe dan Pramugari adalah sama-sama wanita. Bila Jupe tidak kuat mengangkat kopernya sendiri, bagaimana dengan Pramugari itu sendiri yang sama-sama wanita dan badannya tidak lebih besar dari Jupe.
 
Banyak penumpang yang melakukan ‘tindakan curang’ saat checkin, yaitu yang satu menunggu dengan koper yang besar, yang satu checkin tanpa koper sehingga bila ditanya petugas checkin, “ada bagasi?” Akan dijawab, “tidak ada” 

Bila penumpang atas kesadarannya sendiri membawa tas yang berat ke dalam kabin pesawat, seharusnya itu merupakan tanggung jawab dirinya dan tidak berharap untuk diangkatkan oleh pramugari. Bila dirinya saja tidak kuat, bagaimana dengan pramugari? Dan apabila diketahui kopernya ternyata melebihi dari 7kg jangan marah bila saat itu juga langsung diturunkan untuk ditaruh di bagasi. 

Dalam kasus ini, kita semua bisa sama-sama belajar tentang kesadaran keselamatan penerbangan.

1. Perusahaan penerbangan sudah menyediakan fasilitas bagasi cuma-cuma sebanyak 20kg per penumpang. Hal ini untuk kenyamanan penumpang itu sendiri didalam pesawat.
2. Bagasi yang boleh masuk ke dalam kabin pesawat dengan ukuran maksimal tertentu dan berat maksimal hanya 7kg
3. Pramugari tidak berkewajiban untuk mengangkatkan koper-koper penumpang, namun pramugari akan membantu dan mengarahkan serta mengatur bagasi kabin sehingga proses boarding lancar dan tidak mengalami keterlambatan penerbangan. Pramugari akan mengutamakan bantuannya untuk lanjut usia, anak-anak, ibu hamil, dan orang sakit.
4. Tiga hal utama dalam penerbangan adalah: Safety, Security, Service. Apapun yang dilakukan oleh pramugari dipesawat pertimbangan utamanya adalah Safety, baru Security, dan terakhir Service.
Kepada Pramugari yang bertugas saat itu, bila seorang penumpang sudah minta tolong untuk dibantu, entah itu koper yang berat, jangan diam saja atau mengeluarkan kalimat: “kenapa nggak di bagasi saja, kan berat?”, namun hampiri dan pegang koper tersebut sambil bilang pada penumpangnya, “yuk kita angkat sama-sama bu/pak”. Dan bila memang ternyata berat melebihi 7kg, dan ternyata penumpangnya diam saja tidak mau bersama-sama mengangkat koper, maka minta penumpang untuk menunggu sebentar dan segera melapor kepada petugas darat untuk menyelesaikannya. Pada prinsipnya pramugari siap membantu untuk menemukan solusi setiap permasalahan yang timbul di pesawat. Namun bila anda sebagai pramugari diam saja, tidak menghampiri atau memegang kopernya untuk memastikan beratnya, maka itu adalah hal yang salah dalam tugas anda. 

Untuk Jupe, bila menemukan petugas checkin counter yang menawarkan hal serupa padahal anda sudah mau menaruh koper di bagasi, maka bilang dengan tegas, “saya peduli dengan keselamatan penerbangan dan tidak akan membawa tas saya yang lebih dari 7kg ini ke kabin pesawat” 

Baik Jupe maupun Pramugari yang bersangkutan, terutama petugas checkin counter Surabaya yang memberi saran kepada Jupe, mari kita semua sama-sama berefleksi tentang kasus ini. Kita ingin penerbangan di Indonesia adalah safe flight, kita tidak ingin pesawat tidak kuat lepas landas hanya karena overload dari bagasi kabin yang memang tidak terdeteksi beratnya berapa!
Beberapa kasus jatuhnya pesawat setelah lepas landas adalah karena overload bagasi yang tidak terdeteksi! 
 
Have a safe flight!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar