Sabtu, 02 Februari 2013

Pilot

Waktu dekat ini banyak sekali media yang menampilkan sisi jelek pramugari dan pilot. Beberapa saat lalu saya mendengarkan suatu siaran radio anak muda yang menebarkan persepsi buruk tentang profesi pilot. Saat itu, penyiar muda itu memberi gambaran jelek tentang pilot. Meski terdengar seperti sebuah gurauan namun itu adalah keputusan yang salah bila mengangkat persepsi jelek suatu profesi dalam suatu media.

Mereka menyimpulkan bahwa pilot adalah playboy dan orang yang memainkan pramugari. Dalam siaran itu diumumkan bahwa seorang pramugari sering kali melakukan hal tabu bersama pilot. Itu adalah keputusan konyol karena membuat semua penilaian itu hanya dari sudut pandang mereka, tanpa konfirmasi, dan tanpa niat untuk mencari kebenarannya.

Ada bebeberapa persepsi konyol dari masyarakat:
  • Pilot Selalu Playboy. No sense. Kalau mereka menilai dari aktivitas pilot sama pramugari, SUNGGUH SALAH BESAR! Coba anda pikir. Hal yang sangat lumrah kalau pilot jalan bersama pramugari karena sejak turun dari pesawat sampai mobil jemputan mereka mendapat jatah penginapan sama dari perusahaan tersebut.
  • Apakah Pilot dan Pramugari Punya Affair? Mereka Selalu Having Sex di Hotel? Pilot dan pramugari memiliki jatah hotel yang sama. Namun, beda kamar tentunya. Dan juga beda kelas. Hotel hanyalah fasilitas mereka untuk melepas lelah setelah puluhan jam berada di angkasa. Tentu di angkasa lebih lelah karena tekanan udara di angkasa lebih berat ketimbang di darat.
Dan untuk masalah relationship jelaslah mereka punya. Mereka kan partner kerja. Tapi kalau love relationship, itu tidak timbul karena profesi. Cinta timbul karena hati. Bukan karena materi. Bukan karena jabatan. Bukan karena profesi. Bukan karna ID card.
  • Pilot itu Kaya Yah? Perlu kita perjelas dulu makna kaya dalam kalimat tersebut. Kaya dalam hal apa? Orang kan jadi kaya kalau dia bisa menggunakan uangnya dan mengatur pengeluarannya dan pendapatannya. Meski pendapatan pilot itu besar jikalau mereka tak bisa handle pengeluarannya sangatlah mungkin mereka akan mengalami masa paceklik keuangan.
  • Pilot Tuh Suka Dunia Gemerlapkah? Dugem adalah lifestyle. Bukanlah sambungan dari suatu profesi. Kalau memang ada presepsi itu, kenapa tak ada kata-kata "hakim tukang dugem?" Padahal juga ada beberapa orang dunia hukum yang sering berada di sana. Anda tak akan tahu profesi para pengunjung dunia gemerlap. Mereka juga tidak menuliskan profesi mereka di dahi mereka, bukan?
Pilot adalah manusia yang mengendarai pesawat. Membantu penumpang untuk tiba ke tujuan dengan keselamatan. Di suatu lingkungan di jakarta, saya mempunyai segerombolan teman yang berprofesi pilot. Teman-teman itu telah memberikan sebuah gambaran baru profesi pilot di mata saya.

Seorang pilot tentunya adalah orang yang rela mempertaruhkan nyawa dan berdedikasi tinggi kepada tujuan pekerjaan mereka. Memang gaji mereka besar tapi itu dikarenakan pertaruhan nyawa mereka di cockpit.

Coba anda bayangkan. Setiap mereka terbang mereka mempunyai kemungkinan besar untuk mati. Beda dengan akuntan. Kalau akuntan mereka melaksanakan pekerjaannya tanpa bertaruh nyawa. Karena mereka bertaruh pemikiran mereka dan orientasi kerja mereka. Dan, seorang manusia yang sedang mengejar profesi pilot rata-rata amat sangat rela memberikan perjuangan yang amat sangat besar untuk dapat menguasai cockpit.

Teman-teman pilot saya benar-benar serius dan rela mengambil konsekuensi pekerjaan itu. Meski mereka harus mengorbankan nyawa, waktu, cinta, waktu bersama keluarga demi penguasaan teknik terbang. Dan, 6 bulan sekali mereka harus turun lagi ke aviation training centre untuk mempelajari lagi pesawat yang 6 bulan lalu telah dia kendarai sehari-hari. Adakah profesi darat yang mempelajari itu? Artiskah? Akuntankah? Dokterkah? Hairstylist-kah? Wartawankah? Modelkah?

Karena dalam profesi pilot yang terpenting adalah keselamatan penumpang jadi memang mereka harus ikhlas dan berjuang keras untuk dapat mengantar penumpang itu sampai tujuan. What a great profession.

Untuk menentang persepsi salah tentang pilot itu saya telah mendapatkan bukti otentik. Ketika saya tinggal di ibu kota saya menemukan banyak karakter pilot yang jarang masyarakat kagumi (mungkin karena persepsi jelek itu banyak menyebar). Saya punya beberapa teman pilot yang sangat menghindari dunia malam, alkohol, rokok. Mereka mencintai tempat peribadatan, menyayangi anak panti asuhan, memegang ajaran agama, dan hal menarik lainnya.

Bagi para pembaca cobalah melihat sesuatu dari sisi dalam. Jangan hanya dari profesi. Profesi hanyalah daftar asal muasal daily activity manusia. Yang perlu kita pelajari dari orang adalah personality
-nya. Itu saja. Cobalah kita melihat sisi baik orang. Tentu akan lebih menyenangkan. Coba anda lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar