Sabtu, 19 April 2014

CL- 415 : Pesawat Spesialis Pemadam Kebakaran

http://tiket-network.com/?ref=ipango7
Kanada sebagai salah satu produsen pesawat kelas dunia memang sudah tak perlu diragukan lagi. Melalui industri pesawat terbang Bombardier Aerospace misalnya, negara ini telah lama menyodorkan berbagai macam tipe pesawat terbang, seperti pesawat regional seri Dash-8 dan CRJ, kemudian juga membuat pesawat bisnis jenis Global Express, Challenger dan Learjet. Selain itu melalui industri pesawat terbang Canadair, Kanada juga berhasil mengembangkan pesawat amfibi CL-215, CL-215T dan CL-415.

Lalu bagaimana proses kelahiran pesawat CL-415? Bila ditengok sejarahnya, pabrikan pesawat Canadair mulanya mengembangakan pesawat dengan nama CL-215 pada tahun 1960-an. CL-215 termasuk kategori pesawat amfibi yaitu pesawat yang mampu take-off dan landing di darat dan air. Awalnya pesawat ini dirancang sebagai pesawat amfibi bermesin piston yang ditujukan sebagai pesawat pemadam kebakaran (water bomber aircraf), terutama untuk mengatasi kebakaran hutan.

Pemilihan pengembangan pesawat jenis pemadam kebakaran bukannya tanpa alasan. Melihat kondisi geografis Kanada sebagai negara yang memiliki kawasan hutan, jelas peran pesawat tipe ini menjadi sangat vital untuk menjaga kelestarian hutannya dari lalapan si Jago Merah. Singkat kata, bila dikemudian hari terjadi peristiwa kabakaran hutan, pesawat ini bisa langsung diturunkan untuk memadamkan kobaran api.

http://tiket-network.com/?ref=ipango7
Gambar CL-415 dalam berbagai sisi (foto: the-blueprints.com)

Memasuki tahun 1987, Canadair mulai meluncurkan program pengembangan lebih lanjut pada pesawat CL-215. Pengembangan dengan jalan modifikasi pun dilakukan. Hasilnya, lahirlah pesawat dengan kode CL-215T. Salah satu modifikasi penting yang dilakukan bisa ditengok pada jenis mesin yang pengganti. Bila semula memakai mesin piston Pratt & Whitney R-2800, kini pesawat generasi baru ini mencomot mesin turboprop Pratt & Whitney PW123AF. Penggantian mesin berefek pada kemampuan pesawat yang menjadi lebih powerfull terutama dalam hal kecepatan.

Meski begitu, pihak pabrikan rupanya merasa tak puas dengan hasil modifikasi ini sehingga kemudian menyempurnakan CL-215T menjadi pesawat yang lebih canggih dengan kode CL-415. Perubahan kode ini juga di ikuti dengan perubahan tampilan fisik dan kemampuan.

Secara tampilan fisik, perubahan bisa dipergoki pada penambahan winglet di kedua ujung sayap. Dengan bentuknya yang khas berupa ujung sayap yang ditekuk keatas, penggunaan winglet mampu mereduksi pemakaian bahan bakar pesawat sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Selanjutnya perubahan juga bisa ditemui pada bagian ekor yang mendapat tambahan finlet. Sementara untuk desain sayap utama tak mengalami perubahan berarti karena masih tetap mempertahankan sayap utama model high-wing seperti halnya sayap CL-215.
http://tiket-network.com/?ref=ipango7
Visual glass cockpit pada CL-415. Benar-benar canggih! (foto: oognoka.ca)

CL-415 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan CL-215. Diantaranya mempunyai kapasitas tangki air yang lebih banyak. Pesawat ini juga lebih canggih karena telah mengaplikasikan EFIS (Electronic Flight Instrument System) berlabel EDZ-605 buatan Honeywell pada sistem avioniknya. Kecanggihan juga bisa dilihat pada ruang kokpit pesawat. Dimana panel kokpit didominasi suguhan tujuh layar canggih, termasuk tiga tampilan LCD matrik aktif berukuran 5 x 6 inci yang berada di tengah panel instrumen.

Untuk terbang, CL-415 mengandalkan dua buah mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PW123AF dengan daya dorong sebesar 2.380 SHP (1.775 KW). Masing-masing mesin ini menggunakan empat bilah baling-baling berdiameter 3,97 m buatan Hamilton Sundstrand tipe HS-14SF-19. Yang lumayan unik adalah dudukan mesin yang letaknya tidak menggantung pada pylon tetapi terletak dalam posisi menempel pada bagian atas sayap yang menganut konfigurasi high-wing. Pemilihan dudukan mesin dan konfigurasi sayap macam ini mempunyai tujuan khusus, yakni menghindari kerusakan mesin akibat tebaran benda asing (Foreign Object Damage/FOD) seperti sampah yang kadang terdapat pada landasan darat dan air.

Berbagai Varian
Pesawat CL-415 terbang perdana pada 6 Desember 1993, setelah program pengembangannya diluncurkan pada bulan Oktober 1991. Meskipun sejatinya dirancang sebagai pesawat pemadam kebakaran, CL-415 juga bisa dikonfigurasi untuk keperluan angkut penumpang, barang (cargo), patroli maritim, maupun untuk keperluan bantuan korban bencana (search and rescue/SAR).
http://tiket-network.com/?ref=ipango7



http://tiket-network.com/?ref=ipango7


http://tiket-network.com/?ref=ipango7



Secara teknis, pesawat yang memiliki panjang 19,8 m, rentang sayap 28,6 m, dan tinggi 8,98 m ini mampu terbang jelajah hingga kecepatan 333 km/jam dengan bobot maksimum lepas landas dari landasan air 17.170 kg. Saat terjun dalam operasi pemadaman kebakaran, CL-415 memiliki kemampuan menyiduk (scoop) air sebanyak 6.137 liter dalam waktu 12 detik kedalam tangki air yang ada diperutnya. Total ada dua buah tangki air yang terletak dibagian kabin pesawat dengan kapasitas 3.655 liter/tangki. Masing-masing tangki air ini dilengkapi dengan dua buah pintu air yang dioperasikan secara hidrolik. Selain itu, CL-415 juga dilengkapi dengan dua buah foam tank yang terletak di depan tangki air dengan ukuran yang lebih kecil.

Pesawat made-in Kanada ini termasuk pesawat berkemampuan STOL (Short Take-Off and Landing) alias mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek. Merujuk data yang dikeluarkan pihak pabrikan, ketika beroperasi di landasan darat, CL-415 hanya membutuhkan landasan sepanjang 783 m untuk lepas landas dan 674 m untuk mendarat. Beda lagi bila beroperasi di landasan air, pesawat ini hanya butuh landasan sepanjang 814 m untuk lepas landas dan 665 m untuk mendarat.

http://tiket-network.com/?ref=ipango7
Tangki air dalam kabin pesawat (foto: oognoka.ca)

Selain Kanada, tercatat beberapa negara telah menjadi pengguna CL-415, diantaranya Italia, Kroasia, Maroko, Prancis, Spanyol, dan Yunani. Selain negara-negara tersebut, pesawat ini juga dipasarkan secara khusus di Amerika Serikat dengan nama “Superscooper”. Menariknya beberapa unit CL-415 milik Provinsi Quebec (Kanada) pernah disewa oleh Los Angeles County Fire Department dan San Diego County untuk digunakan sebagai platform pemadam kebakaran.

Belakangan untuk merangkul lebih banyak pembeli, pihak pabrikan juga melansir varian lain berkode CL-415MP (Multi-Purpose) dan CL-415GR. Khusus untuk varian CL-415MP diperuntukan sebagai pesawat multifungsi untuk misi-misi khusus (special missions). Mulai dari keperluan angkut serbaguna (penumpang atau kargo), operasi SAR, operasi penegakan hukum (seperti penanggulangan perompakan, terorisme, dan pencurian ikan), hingga keperluan environmental control (seperti mengatasi pencemaran minyak dan kebakaran hutan).

Sebagai varian multifungsi, CL-415MP dilengkapi dengan beragam peralatan pendukung yang jenisnya bervariasi tergantung dari misi yang diemban. Masuk dalam daftar peralatan pendukung, yaitu perangkat lihat malam (Forward Looking Infra Red/FLIR), radar cuaca terintegrasi penuh (Fully Integrated Weather Radar), Autopilot and Military Mission Management System (MMMS), Side Looking Airborne Radar (SLAR), Direction Finder antenna, jet boat, hingga perangkat komunikasi macam intercom, VHF, HF, dan Dual Radio Management Units.

Untuk varian CL-415GR, tak lain merupakan varian yang dibeli Yunani pada tahun 1999 dengan sejumlah perbedaan dibandingkan CL-415 standar. Bedanya, varian ini dilengkapi perlengkapan derek (hoist) dan memiliki bobot operasi yang lebih tinggi. Selain itu juga bisa dikonfigurasi untuk misi Combat SAR (CSAR). Pada tahun 1986, Canadair mengalami kerugian dan kemudian diakuisisi oleh Bombardier. Meski Canadair telah menjadi bagian dari Bombardier, nama CL-415 masih digunakan untuk menyebut pesawat amfibi ini. Barulah pada tahun 2002, Bombardier mengganti sebutan nama CL-415 dengan Bombardier 415. Selain itu varian CL-415MP juga diganti namanya menjadi Bombardier 415MP. (Yudi Supriyono)

Spesifikasi CL-415
Awak kokpit: 2 (pilot dan kopilot)
Panjang: 19,82 m
Rentang Sayap: 28,61 m
Tinggi: 8,98 m
Kecepatan maksimum: 376 km/jam
Jarak jangkau: 2.427 km
Mesin: 2 X Pratt & Whitney PW123AF
MTOW: 19.890 kg (darat), 17.169 kg (air)

*) Tulisan ini sudah dimuat Tabloid Aviasi Edisi Bulan September 2012
 

=============

http://tiket-network.com/?ref=ipango6