Jumat, 25 Januari 2013

Sedang Latihan, Pilot Pesawat Tempur MiG-21 Suriah Membelot ke Yordania

Cyber Sabili-Suriah: Seorang pilot pesawat tempur Suriah yang sedang melakukan misi pelatihan terbang MiG-21, melarikan diri ke Yordania pada Kamis (21/6/12) dan meminta suaka politik.

ini adalah pembelotan pertama dari seorang pilot angkatan udara Suriah dengan pesawatnya selama pemberontakan 15-bulan terhadap Presiden Bashar Assad.

Pilot, yang diidentifikasi sebagai Kolonel HassanHammadeh, berlutut di landasan setelah pendaratan pesawatnya di landasan militer King Hussein di Mafraq, Yordania, 70 km sebelah utara Amman, kata seorang pejabat keamanan Yordania.


Pembelotan ini merupakan kemenangan bagi para pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Assad. Angkatan udara Suriah selama ini dianggap sangat setia pada pemerintah, dan pembelotan ini menunjukkan bahwa beberapa kesetiaan Suriah yang paling kuat mulai tumbang.


Siaran TV yang dikelola negara Suriah melaporkan pada hari sebelumnya bahwa pemerintah telah kehilangan kontak dengan MiG-21 yang sedang dalam misi pelatihan.


Menteri Informasi Yordania Sameeh Maaytah menegaskan bahwa pilot telah membelot.


Pembelotan ini merupakan isu sensitif bagi Yordania, yang ingin menghindari terseret ke dalam konflik Suriah. Jordan sudah menerima 125.000 pengungsi Suriah, termasuk ratusan tentara dan polisi pembelot.


Rezim Suriah telah terpukul dengan pembelotan sebelumnya, meskipun tidak sedramatis pilot ini.


Pada bulan Maret, para pejabat Turki mengatakan bahwa dua jenderal Suriah, seorang kolonel dan dua sersan telah membelot dari militer Suriah dan menyeberang ke Turki. Juga di bulan Maret, wakil menteri minyak Suriah, menjadi pejabat tertinggi berpangkat sipil yang bergabung dengan oposisi dan mendesak bangsanya untuk "meninggalkan kapal sedang karam ini."


Brigjen. Jenderal Mostafa Ahmad Al Sheik, yang melarikan diri ke Turki pada bulan Januari, adalah perwira tertinggi yang kabur dari Suriah. Pada akhir Agustus, Adnan Bakkour, jaksa agung dari pusat kota Hama, muncul dalam sebuah video mengumumkan ia telah membelot.


Pada bulan Januari, Imad Ghalioun, anggota parlemen Suriah, meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan oposisi dan mengatakan rakyat Suriah menderita pelanggaran HAM.


Kementerian pertahanan Suriah pada Kamis mencela seorang pilot angkatan udara yang membelot tersebut sebagai"pengkhianat" dan mengatakan ia ingin memulangkan pesawat yang digunakan untuk melarikan diri ke Yordania.


Yordania telah memberikan suaka politik kepada Kolonel Hassan Merei al-Hamade pada hari Kamis, beberapa jam setelah ia mendarat di pangkalan udara militer King Hussein.


Sebuah pernyataan Yordania Angkatan Bersenjata mengatakan pesawat buatan Rusia MiG-21 mendarat pada pukul 07.45 GMT.
(e24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar