PT. Dirgantara Indonesia (DI) optimistis mampu
memproduksi pesawat latih ringan sekelas Super Tucano EMB-314 buatan
Brasil yang akan didatangkan oleh pemerintah. Untuk pesawat berkapasitas
dua orang itu, PT DI memerlukan waktu paling cepat tiga bulan untuk
menyelesaikan satu unit pertama.
Seperti yang dikatakan Direktur Aerostruktur PT DI,
Andi Alisjahbana, yang mengatakan untuk membuat pesawat Super Tucano
itu membutuhkan desain dari nol. Untuk memproduksi membutuhkan perakitan
selama dua bulan untuk setiap unitnya.
Dan untuk saat ini, Embraer sebagai perusahaan yang memproduksi pesawat
Super Tucano EMB-314 belum memberikan sinyal kerjasama dengan PT. DI.
Dirgantara Indonesia mengaku ingin dilibatkan dalam pengadaan pesawat
itu, misalnya modifikasi, ataupun membantu kelengkapan dan
persenjataannya.
EMB-314 (Super Tucano) merupakan pesawat latih
berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya
buatan Embraer Defense System, Brazil. EMB-314 Super Tucano merupakan
pengembangan dari EMB-314 Tucano yang telah terhyak 650 unit untuk 15
negara. Untuk Brazil sendiri sebagai pemakai utama memiliki 130 unit.
Penyempurnaan yang dilkakukan dari pesawat
sebelumnya meliputi sistem avionik. Sistem avionik berkembang sejalah
dengan berkembangnya teknologi elektronik. Avionik dimulai saat terjadinya perkembangan teknologi analog, dan terus dipeluas dengan teknologi digital.
Sejalan dengan makin berkembangnya dunia
penerbangan, avionik makin memperluas cakupannya ke bidang lainnya
seperti pengendalian mesin pesawat, pengendalian kontrol penerbangan dan
berbagai peralatan pembantu seperti pengendalian roda pendaratan,
pengendalian temperatur dan tekanan udara di kabin dan pengendalian
kebisingan dalam pesawat.
Untuk EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi
penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal rawan penyeludupan
dan perdagangan narkoba.
Untuk persenjataan, Super Tucano memiliki dua
senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan. Lima buah stasiun
pengait dengan komposisi masing-masing dua buah sayap kiri dan kanan.
Selain itu, semua stasiun pengait bisa dipasang bom sejenis MK-81 dan
MK-82, peluncuran roket dan bom laser.
Nah, saya pikir Super Tucano ini akan sangat cocok
guna melakukan pengawasan di wilayah perbatasan Indonesia, seperti
perbatasan Kalimantan, Papua dan NTT yang sangat rawan terjadinya
kejahatan transnasional.
Pada 2012, Pemerintah akan mendatangkan 16 unit
pesawat serang ringan Super Tucano EMB-314 buatan Brasil. Pembelian
pesawat tersebut rencananya untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco
buatan tahun 1976.
Terus terang kita sangat mendukung 100 persen guna
peningakatan teknologi industri pertahanan, dan juga peremajaan sejumlah
alutsista.
Keyakinan PT. DI yang mengaku mampu memproduksi
Super Tucano EMB-314 ini perlu diacungkan jempol. Ditunggu ya Super
Tucano EMB-314 tahun 2012 nanti di wilayah Indonesia.
Source : Kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar