Fokker 27 TNI AU jatuh saat mencoba mendarat di dekat Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat Fokker bernomor A-2708 itu tergolong tua. TNI AU menggunakannya sejak tahun 1976, atau sudah 46 tahun. Tentu saja dengan beberapa penggantian. Sehingga TNI AU pun menyatakan pesawat buatan Belanda itu masih laik terbang.
"Tentu sudah disesuaikan. Mungkin malah tidak ada yang asli dari pesawat itu. Mesin dan yang lainnya sudah diganti," ujar Kasubdis Penum TNI AU Kolonel Pnb Agung Sasongko Jati dalam jumpa pers di Lanud Halim, Jakarta, Kamis (21/6).
Penyebab kecelakaan pun masih diselidiki. Tak ada laporan atau kerusakan apapun pada pesawat yang bertugas di Skadron Udara II, Lanud Halim tersebut.
Jika diibaratkan seorang prajurit, maka sederetan bintang jasa patut disematkan pada pesawat Fokker A-2708 itu. Entah sudah berapa ratus kali dia mengangkut logistik, atau menerjunkan pasukan TNI.
Ternyata pesawat A-2708 ini pula yang digunakan dalam operasi SAR Masalembo yang legendaris. Ketika itu Kapal Tampomas II berangkat dari Tanjung Priok menuju Makassar. Kapal Tampomas II mengangkut 1.055 orang. Tanggal 27 Januari 1981, kapal Tampomas II tenggelam di perairan Masalembo.
Di tengah cuaca buruk, TNI AU menggelar misi SAR untuk mencari dan menyelamatkan para korban. Kisah itu ditulis dalam buku 'Bakti TNI Angkatan Udara 1946-2003'.
"Pesawat Fokker 27 A-2708 dari Skadron Udara 2 Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma. Mayor Pnb Graito Usodo memimpin operasi SAR lewat udara. Di dalam pesawat terdapat 4 anggota SAR dari Skadron Paskhas 461, 2 orang bintara payung (penerjun), dan 13 perahu karet."
Estimasi korban mencapai 431 orang. Sebagian besar jenazahnya tidak bisa ditemukan. Diduga pula banyak penumpang gelap dalam kapal yang tidak tercatat. Bahkan jumlah total penumpang lebih dari 1.500 orang.
Tapi sebagian besar bisa diselamatkan oleh Tim SAR. Perahu karet yang diterjunkan dari badan Fokker 27 itu berhasil menyelamatkan banyak penumpang yang terapung.
Jika saat itu tidak ada pesawat Fokker 27 A-2708 itu, mungkin korban jiwa akan berkali-kali lipat.
Maka, jika diibaratkan prajurit, Fokker 72 adalah seorang prajurit yang telah banyak berjasa. Dia gugur di dekat rumahnya sendiri, di dekat Halim. Tubuhnya terbelah dua dan hancur.
Prajurit tua itu hancur dalam tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar