10 KESALAHAN PENUMPANG
Seringkali calon penumpang pesawat dihinggapi kekhawatiran akan
kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sayangnya kekhawatiran itu tidak
membuat penumpang lebih bijak dalam berfikir dan bertindak.
Dibawah
ini tercantum 10 kesalahan yang umum dilakukan penumpang. Meskipun
hanya 10, bukan tidak mungkin masih banyak lagi kesalahan sepele yang
dilakukan penumpang namun bisa membahayakan. Mungkin dengan berkaca pada
kesalahan-kesalahan berikut, Sahabat bisa mengidentifikasi kesalahan
lainnya.
1. Menyalakan/Menggunakan telepon genggam/alat elektronik
Meskipun sudah ada larangan mengaktifkan telepon genggam atau alat
elektronik, kebanyakan penumpang masih menyepelekannya. Seringkali
penumpang masih sibuk berbicara melalui telepon genggam selama pesawat
take off. Demikian pula saat pesawat baru saja mendarat, telepon genggam
maupun alat elektronik sering langsung dinyalakan si empunya. Meskipun
pesawat belum betul-betul berhenti. Soal Handphone atau alat portable
lainnya berbahaya bagi penerbangan, memang masih di perdebatkan. Pada
dasarnya memang ada dugaan alat elektronik portable berbahaya bagi
penerbangan. Hal ini dikaitkan dengan interferensi elektromagnetik yang
berarti terganggunya kerja suatu alat elektronik lainnya. Meskipun
kemungkinannya hanya seper sekian persen, toh tetap ada kecelakaan
pesawatyang disebabkan interferensi alat elektronik portable seperti
Handphone, Video Game dll. Kesimpulannya, sekecil apapun resikonya tetap
ada. Jadi jangan ambil resiko.
2. Melepaskan/Tidak mengeratkan Seat Belt
Banyak
penumpang tidak memperdulikan seat belt sehingga mereka mengenakan seat
belt sekenanya. Seringkali saat pesawat baru mendarat dan belum
betul-betul berhenti, banyak penumpang yang langsung melepaskan seat
belt. Aturan penerbangan mengharuskan para sahabat yang mengenakan seat
belt harus terpasang cukup erat di titik terendah panggul Sahabat, bukan
di bagian perut. Demikian pula saat-saat dibutuhkan sesuai perintah pramugari.
3. Mengabaikan pramugari saat menerangkan prosedur keselamatan
Baru
duduk di pesawat, kebanyakan penumpang langsung sibuk dengan urusannya
masing-masing. Ada yang membaca atau memejamkan mata berusaha untuk
tidur. Mereka tidak peduli dengan prosedur keselamatan yang disampaikan pramugari.
Padahal, bagian ini merupakan yang terpenting dari penerbangan karena
akan mempengaruhi daya survival penumpang. Tak peduli seberapa sering
Sahabat sudah naik pesawat terbang dan di suguhi prosedur serupa
berulang-ulang. Tetaplah perhatikan. Semakin lekat prosedur ini dalam
hati dan pikiran para Sahabat, semakin besar peluang Sahabat untuk
selamat.
4. Tidak membaca kartu keselamatan
Kartu
keselamatan di kantung sandaran kursi bukan sekedar pelengkap. Banyak
diantara penumpang mengabaikan kartu ini. Kalaupun mereka membaca,
kadang hanya sekenanya saja. Padahal dengan membaca kartu keselamatan
ini, penumpang bisa mengetahui jenis pesawat beserta detail prosedur
keselamatan. Untuk itu cobalah lebih memperhatikan kartu keselamatan.
5. Tidak memperhatikan letak Emergency Exit terdekat
Seringkali
penumpang terburu-buru naik ke pesawat hingga lupa memperhatikan
sekeliling termasuk Emergency Exit (pintu darurat) terdekat. Hal ini
bisa menjadi masalah saat keadaan darurat hingga harus meninggalkan
pesawat. Karena kebanyakan penumpang tidak memperhatikan letak pintu
darurat akan berebutan keluar melalui pintu tempat mereka masuk. Dan ini
akan mempersulit proses evakuasi. Jadi tidak ada salahnya mulai saat
ini menghitung kursi dari pintu darurat ke kursi Sahabat. ( Selamat
Menghitung… )
6. Meletakkan barang depan pintu darurat
Entah
karena malas menyimpan pada tempatnya, banyak penumpang menyimpan
barang tentengan di depan pintu darurat. Tidak jarang awak kabin harus
bersitegang dengan penumpang demi menyingkirkan barang dari depan pintu
darurat. Ingatlah, meskipun ruang di bagian depan pintu darurat cukup
luas, bukan berarti boleh menyimpan barang disana. Dalam keadaan
darurat, barang di depan pintu darurat hany akan menyulitkan evakuasi.
7. Menyimpan barang berat di dalam Overhead BinOverhead
Bin memang di sediakan untuk menyimpan barang. Namun banyak penumpang
tidak memperhatikan seberapa berat barang yang mereka simpan disana.
Padahal dalam keadan darurat seperti pesawat kehilangan ketinggian atau
bahkan jatuh, pintu overhead bin mungkin saja terbuka. Akibatnya barang
di dalam bisa jatuh menimpa penumpang. Sebaiknya Sahabat menyimpan
barang tersebut di bawah kursi Sahabat.
8. Merokok di dalam Lavatory
Kebanyakan
penerbangan bebas rokok kalaupun di ijinkan, biasanya hanya boleh di
bagian yang ditentukan. Namun masih ada penumpang mebandel dengan
merokok di lavatory. Ingatlah, ini tindakan paling berbahaya. Kamar
kecil di pesawat penuh dengan kertas. Tempat sampah penuh dengan tisu
bekas pakai. kabin pesawat pun diatur bertekanan dengan oksigen.
Membuang puntung ke tempat sampah penuh kertas sama saja menciptakan bom
terbang.. Kamar kecil pesawat di lengkapi dengan smoke detector.
Apabila alat ini menyala, pramugari
di perkenankan mendobrak pintu. Jika duduk di bagian merokok,
merokoklah di tempat duduk, jangan di gang. Ini untuk mencegah Sahabat
melukai diri sendiri maupun penumpang lainnya seandainya terjadi
turbulence.
9. Menyepelekan keberadaan awak kabin
Para
penumpang biasanya tidak terlalu mengangap keberadaan awak kabin.
Alhasil mereka tidak terlalu ambil pusing memperhatikan apa yang
disampaikan para awak kabin. Penumpang bahkan cenderung defensif apabila
ditegur oleh pramugari. Padahal teguran dari pramugari bisa menjadi kunci keselamatan. Untuk itu perlu ditanamkan dalam pikiran bahwa pramugari bukan hanya untuk melayani tapi mereka juga dibekali kemampuan dan keterampilan yang berguna bagi keselamatan penumpang.
10. Menyepelekan pakaian dan sepatu yang dikenakan
Tidak
banyak penumpang pesawat yang terlalu memikirkan sejauh mana pakaian
dan kelengkapan mereka akan menunjang keselamatan. Banyak penumpang
memilih mengenakan sepatu pantofel. Bahkan banyak penumpang wanita
mengenakan sepatu hak tinggi. Memang kelihatan keren tetapi akan
menyulitkan di saat darurat.
Baik
pria maupun wanita, sebaiknya mengenakan sepatu jalan bertali atau
sepatu kets sehingga tidak mudah lepas. Untuk pakaian, kenakan baju
berbahan alami seperti katun, sutra, woll, sued dan kulit. Bahan ini
lebih sulit terbakar dibandingkan polyester.
PENTING
: Kesalahan penumpang diatas bisa jadi sepele. Namun kalau di tinjau
dari tindakan precaution (pencegahan), memperbaiki kesalahan di atas
bisa mendukung tercapainya keselamatan penerbangan. Ingat BETTER SAFE THAN SORRY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar